Informasikasus.com|SUKABUMI — Diduga demi meraup keuntungan yang besar, Program revitalisasi di SDN 1 Caringin Kecamatan Cisolok yang seharusnya dilaksanakan secara swakelola oleh pihak sekolah, justru diduga dikerjakan dengan sistem borongan oleh pihak luar. Hal ini diduga bertujuan demi meraup keuntungan besar yang dilakukan pihak sekolah. Jum'at (07/10/2025).
Selain itu juga menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak, terkait transparansi dan mekanisme pelaksanaan proyek tersebut dan dinilai pihak sekolah telah melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut informasi yang dihimpun, program revitalisasi ini berasal dari anggaran pemerintah dengan tujuan memperbaiki sarana dan prasarana sekolah. Namun, dalam pelaksanaannya, pihak sekolah tidak banyak terlibat langsung sebagaimana konsep swakelola yang seharusnya.
Sejumlah warga dan orang tua siswa mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa pihak yang mengerjakan proyek tersebut.
“Kami hanya tahu tiba-tiba sudah ada tukang dari luar yang kerja. Padahal katanya swakelola,” ujar salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Saat awak media akan melakukan konfirmasi kepada kepala sekolah, namun tidak ada di tempat.
"Beliau (Kepsek) tidak ada, katanya sedang menengok saudara nya yang sedang sakit," ucap salah satu guru di sekolah tersebut. Jumat (07/10/2026.)
Pihak sekolah sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini. Sementara itu, beberapa pihak berharap agar instansi terkait melakukan evaluasi dan pengawasan lebih ketat, agar pelaksanaan program revitalisasi sekolah sesuai dengan aturan dan tujuan awal, yakni melibatkan pihak sekolah secara aktif.
Dikatakan salahsatu pekerja yang enggan disebutkan namanya bahwa ia ingin nya pekerjaan tersebut harian, tapi malah diborongkan.
"Saya ingin nya harian saja, namun pihak sekolah tetap maunya borongan, saya cuma borong melester dan ngaci, di bayarnya per meter, satu meter di bayar nya Rp 27.000 (Duapiluh tujuh ribu rupiah). Ini pake hebel bukan bata merah, tapi yang borong masang hebel itu lain lagi, bukan saya. Yang jelas menurut informasi itu juga sistem borong," pungkasnya.
(*red)

